Hari ini udah genap si anak bayi berumur 9 bulan. Banyak hal yang bisa dikatakan pun banyak yang tidak terkatakan saking banyaknya. Banyak detail kecil yang membuat hari menjadi besar.
Sebenarnya awalnya mau menuliskan banyak hal setiap bulannya tentang dia, tapi tiba-tiba waktu luang terasa berkurang di rumah. Punya bayi ternyata ada aja yang musti dipegang, diurusin, ngerjain ini, itu, belum lagi musti nemenin dia main. Kadang tidur juga ikut kebawa lebih cepat karena ternyata nenenin bayi itu bikin ngantuk :))
Dalam 9 bulan ini banyak yang terjadi. Ingat pertama kali dia jatuh dari kasur dan akhirnya berulang dan berulang. Tidurnya yang lasak membuat dipagari bantal di sekeliling kasur tidak cukup. Ingat badannya demam karena kayaknya gusinya mulai gatal karena giginya mau numbuh. Ingat ketika dia tiba-tiba keselek karena mencoba makan biskuit.
Setelah 9 bulan ini jadi tersaring sendiri peralatan-peralatan yang ternyata sangat penting, tadinya yang gak kepikiran malah jadi peralatan utama.
1. Diaper Bag
Benda ini udah saya prediksi bakal berguna banget ketika punya bayi jadi udah saya siapkan sebelum anaknya lahir. Apalagi buat ibu-ibu yang tetap suka keluar rumah buat refreshing atau keperluan lainnya kayak saya ini. Buat saya diaper bag adalah segalanya dan membuat saya ikutan sayang sama benda ini. Biasanya dalam diaper bag udah ada perkakas dia yang selalu standby dan gak pernah dikeluarin kecuali mau dibersihkan seperti apron menyusui, saya memakai model scarf biar gaya. Juga beberapa biji popok sekali pakai, kartu KMS (kalau ke bidan gak usah nyari-nyari lagi), baju cadangan 1 stel, topi, tisu basah, dll. Jadi kalau mau jalan tinggal tambahin aja keperluan pelengkapnya. Saya memakai tas model backpack karena tidak merepotkan dan tidak membebani tangan, mengingat menggendong anak memerlukan kemahiran kedua tangan. Satu hal yang perlu diingat kalau beli diaper bag adalah belilah yang casual dan unisex, jadi kalau bapaknya yang make bakal tetap gaya.
2. Stroller
Pertama kali bawa Hisham jalan ke mall saya masih pede aja merasa gak butuh stroller, setelah kali kedua akhirnya kami pakai juga dan jadi berasa banget manfaatnya. Stroller bisa jadi kursi makan, tempat tidur, kereta bawain barang belanjaan dan yang penting bikin gak capek buat gendong-gendong. Kalau ternyata gak ketemu nursery room atau kebetulan nursery roomnya jorok, bisa dipakai buat tempat ganti popok. Tinggal tambahin alas popok aja, jadi deh. Apalagi kalau lagi butuh jajan makan. Sebelumnya ketika gak pakai stroller terpaksa makannya jadi gantian karena yang satu musti gendong anak dulu. Kalau ada stroller tinggal ditaro, trus bisa makan deh sambil bisa ngajak anaknya ngobrol, dia senang-senang aja.
3. Playmat
Playmat buat saya penting buat mendukung perkembangannya. Karena di kasur yang empuk kurang cocok buat belajar duduk dan berdiri, sedangkan di lantai tanpa alas saya agak was-was kalau dia jatoh dan kejedug. Makanya saya berniat beli playmat yang walaupun ada busa tapi gak terlalu tebal jadi cocok dipakai selama milestone. Saya beli playmat secara online di instagram setelah sebelumnya liat-liat di pasar-pasar online semacam Lazada dan Tokopedia, tapi gak ada yang sreg. Akhirnya nemu orang jualan playmat yang bisa dipesan warnanya, jadi saya bisa cocokin sama warna yang anaknya suka.
4. Slow Cooker
Sebenarnya telat beli alat ini dan agak menyesal juga karena telat tersebut. Sesudah bayi bisa makan makanan solid memang membuat sedikit tambah pekerjaan menyiapkan makanan yang akan dia makan. Sebelum punya slow cooker saya biasanya pakai panci kecil biasa yang musti sabar menggunakannya. Bubur dimasak pakai api kecil sambil diaduk-aduk. Itupun biasanya pancinya gak ditutup biar airnya gak meluber keluar. Sempat juga pakai rice cooker kecil dan bertahan lama memakai ini, tapi lagi-lagi musti ditungguin karena air pemasaknya tetap tumpah-tumpah keluar. Sebenarnya masalah air tumpah ini bukan karena berantakan atau tidaknya, tapi air yang tumpah itu pastinya mengandung sari makanan yang ikut kebuang, itu sayang banget. Kepikiran mau makai rice cooker gede juga susah karena emak bapaknya butuh masak nasi :D Sempat lama memutuskan beli karna slow cooker itu karena mahal, hahaha medit. Tapi akhirnya demi si buah hati aku relaaaa…ku relaaaaaaaa….
5. Cooler Bag
Cooler bag termasuk benda yang lama saya putuskan untuk membeli, bukan karena memikirkan butuh atau tidak karena pasti butuh banget, melainkan karena saya masih mencari model yang disuka. Bergaul bersama ibu-ibu menyusui di ruang laktasi saya jadi sadar kalau cooler bag itu memang modelnya itu-itu saja. Berkisar di merk Gabag atau Igloo. Akhirnya dengan bermodalkan browsing tiap hari saya ketemu model yang saya suka dan kata kuncinya adalah “merah”. :)) Cooler bag selain gaya juga seharusnya punya kompartemen yang besar dan bisa menahan suhu lumayan lama. Ini sudah terpenuhi di tas ini.
6. Sterilizer
Walaupun anak ASI, Hisham tetap butuh botol susu karena emaknya bekerja jadi minum ASInya pakai dot. Makanya saya butuh alat buat bersih-bersih botol susu dan peralatan lainnya yang memang selalu banyak. Sebelum akhirnya memutuskan beli sterilizer kita memakai cara “purba” yaitu direbus, tapi mengingat kepraktisan lagi akhirnya beli sterilizer juga deh. Dasar emak-emak jaman sekarang. Alat ini bukan cuma buat mensterilkan ternyata, tapi juga bisa buat memanaskan susu, menghangatkan makanan dan merebus telur. Fungsi tiga-yang-lain ini memang gak kalah penting dan sering banget saya pakai. Benar-benar barang yang useful.
7. Baby Chair
Ketika bayi udah bisa duduk, benda ini penting buangeeeet. Saya merasa diberkati dengan kursi bayi ini, memudahkan ketika dia makan, main dan juga bantu banget biar anaknya gak berkeliaran ketika emaknya lagi riweuh. Gak punya pengasuh anak membuat saya musti mengerjakan banyak hal sendiri dan terkadang saya cuma berdua dengan bayinya di rumah, padahal banyak hal yang musti dikerjain. Jadi dia tinggal saya duduki di kursinya, terus dibekali biskuit, mainan atau buku, tadaaaaaa…..masalah selesai. Yaaaa, gak selesai-selesai banget sih, lha semua benda tadi suka dijatoh-jatohin jadi musti dinaikkin lagi ke mejanya. Jadi saya bisa bekerja sambil tetap mengawasinya. Apalagi dia juga senang karena bisa main pukul-pukul meja. Makan di kursi bayi juga lebih menyenangkan, buat saya yang nyuapin, juga buat dia, sepertinya… :D
Sebenarnya banyak alat lain yang penting, tapi kira-kira ini yang topnya lah. Mudah-mudahan barang-barang ini bertahan lama dan ndak nambah perlatan baru. Mamak e mau nabung juga cah. *dijambak
~ Mrs. Messy