Hisham adalah anak angkutan umum :D Karena kita belum punya mobil dan bapaknya belum mau bawa anaknya naik-naik motor jadilah kita kemana-mana pakai angkutan umum yang ada. Secara umum Hisham bepergian menggunakan taksi karena itu transportasi paling praktis dan paling gampang kalau tiba-tiba mau menyusui pas dia haus di tengah jalan, tapi kita sudah pakai bermacam-macam moda transportasi loh.
Pesawat adalah kendaraan umum yang pertama dia pakai karena kita harus balik dari Kampung ke Jakarta disebabkan emaknya udah mau habis masa cuti. Sebaiknya pesawat yang dipakai adalah Garuda karena maskapai ini yang paling memperhatikan jika penumpang perlu perlakuan khusus seperti membawa bayi gini dan tentu saja karena gratis hehehe #mentalgratisan. Tips buat bayi naik pesawat utamanya adalah susuilah ketika mau take-off dan landing. Kalau Hisham sih menyusui sepanjang perjalanan >_< Sempat bikin bingung ketika mau pas landing malah tiba-tiba dia gak mau nyusu, terpaksa kita paksain biar kupingnya gak sakit.
Alhamdulillah berhasil dengan sukses. Anaknya tenang-tenang saja gak rewel, bapak ibunya juga senang :)
Bajay biasanya buat bawa Hisham ke tempat-tempat yang relatif dekat sekitar rumah. Pertama kali dibawa ke kantor karena ada urusan. Saya biasanya langsung gendong pakai kain dari rumah jadi mau naik-turun bajay lebih gampang. Sampai sekarang Hisham udah sering naik bajay dan gak ada masalah. Saya sarankan pakai bajay biru karena relatif gak berisik dan di dalamnya lebih nyaman.
Angkot kadang saya pakai jika jalur yang mau ditempuh gak jauh-jauh amat dan yang penting bayinya kelihatan lagi anteng banget. Atau misalnya ketika saya lagi nunggu taksi gak datang-datang dan angkot banyak bersiliweran. Ini kemarin saya lakukan ketika dari ITC Mangga dua mau ke apartemen dan ketika nunggu taksi taunya rebutan sama penumpang lain, sementara angkot 53 banyak lewat dan angkot itu lewat di sebelah apartemen. Udah deh naik itu aja. Eh ternyata Hisham tenang aja tuh tidur di gendongan, asik aja :D
Tips nya adalah pastikan bayinya kenyang dan nyaman karena akan susah kalau tiba-tiba bayinya lapar. Ya bisa aja sih menyusui di angkot kalau mau dan udah profesional menyusui di keramaian.
KRL, waktu itu kita naiki karena pengen jalan-jalan nemenin neneknya Hisham yang lagi pengen jalan-jalan di Jakarta. Waktu itu kita memilih jalan-jalan ke Setu babakan sekalian mau liat Kampung Betawi. Dengan memikir alternatif yang ada kita akhirnya memilih naik KRL aja menimbang KRL itu lebih cepat dan lebih nyaman karena kita bejalan-jalan di hari Minggu yang relatif lebih sepi. Naik KRLnya sih sukses, di Setu Babakannya yang gak sukses karna hujan deres bingits >_<
Tips naik KRL adalah berhati-hati aja karena perlu waspada ketika naik-turun kereta, maklum antara kereta dan peron kan berjarak jadi langkahnya musti dijaga. Kalau di dalam kereta biasanya bakal dapat duduk karena bawa bayi.
Yay! Hisham juga udah naik Kereta Argo Parahyangan karena mau ke Bandung ke rumah sepupu-sepupunya. Kalau naik kereta jarak jauh gini saya pede aja karna pasti nyaman dan buat menyusui pun oke aja. Cuma, kebiasaan saya yang suka pesen makanan ini-itu di kereta jadi agak susah sambil gendong anak, mehehe. Tipsnya yang penting sediain baju hangat atau selimut karena kereta eksekutif bisa jadi dingin banget, gak perlu terlalu khawatir.
Taksi tentu saja paling gampang karena berasa di mobil pribadi. Juga tinggal naik di depan rumah atau pesan pakai Grabtaxi. Saya biasanya duduk pas di belakang pak supir yang sedang bekerja mengendarai kuda supaya baik jalannya, karena lebih nyaman menyusui. Bapak sopirnya gak bisa melirik 180 derajat kan? kalau coba-coba liat di spion tinggal toyor aja :D Tapi jangan khawatir, saya selalu sedia penutup area-area pribadi gitu.
Sejauh ini naik angkutan umum belum ada yang bikin bayinya kesel sih, jadi saya gak kerepotan. Tinggal belum naik becak atau delman aja ya, yakali. Sekian dulu bagi pengalaman dan tips-nya. I am a Happy Mom! \O/
~ Mrs. Messy