Awal-awal Virus Corona mulai mewabah (di Indonesia) dan sudah ada tuntutan untuk mulai tinggal di rumah, saya kebetulan stay di rumah kakak di Cimahi. Sebenarnya waktu itu cuma berkunjung sebentar, persis tanggal 12 Maret ketika weekend. Ternyata tanggal 14 pengumuman pemberlakuan #dirumahsaja untuk Bandung dan kampus juga ditutup, jadi aja sekalian saya gak jadi balik ke kontrakan. Di rumah kakak boleh dibilang saya gak perlu mikiran makan. Doi suka memasak (masakannya enak-enak) dan punya ART yang bantuin. Jadi saya tinggal makan aja, mehehe. Namun saya memutuskan balik ke kontrakan di Bandung. Banyak hal yang jadi pertimbangan. Dan akibatnya, saya harus mikirin cari makan lagi.
Ketika wabah belum ada, kebutuhan makan saya penuhi dengan jajan di luar. Pakai gofood/gosend, jajan di warung sekitar kontrakan atau beli aja sekitar kampus, toh murah-murah dan praktis. Ketika sudah wabah begini, saya harus masak sendiri. Walaupun banyak warung makan yang menjamin kebersihan dan penyajian masakannya, tetap saja saya merasa lebih nyaman kalau makan masakan sendiri.
Karena cuma berdua dengan anak lanang, memasak gak bisa banyak. Pasti kebuang kalau begitu. Selanjutnya gak boleh pedas. Kalaupun ada cabe, biasanya saya cemplungin bulet-bulet, jadi ya dia paling dapat sensasi pedes yang dikit aja.
Ini mau sharing aja masakan yang saya bikin, tentu yang layak dikasih liat ke orang ya….
Sop ayam yang gampang dibuat. Biasanya saya membeli sayur yang udah dipaket di supermaket. Nanti tinggal tambahin bumbu-bumbu yang standar aja, gampang. Kalau mau nambah protein tambahin ayamnya. Kalau mau banyak sayur tinggal dicemplungin deh. Mudah bukan?
Pindang ikan itu makanan yang secara rasa enak, secara proses gampang. Kalau saya punya ikan (apapun) atau ayam, pengen yang kuah-kuah tapi yang lebih nendang daripada sop, ya ini solusinya. Tumis aja berbagai bawang plus lengkuas geprek dan daun salam, kasih air. Tambahkan asam-asaman dan tomat, jadi deh. Si bocah juga lebih suka ini malah daripada sop.
Sebenanrnya Pindang itu banyak sekali versinya, semakin ribet isiannya biasanya jadi lebih enak. Jadi kalau banyak bumbu di dapur, bikin ini aja tapi versi yang lebih meriah.
Tepung bumbu udah semacam bahan yang esensial ada di dapur ya. Kemaren itu saya lagi bingung bikin apa, bosen masakan yang itu-itu aja kayak sop, ayam goreng atau tumis tempe. Ingat punya ayam fillet dan tepung bumbu juga ada, saya bikin masakan begini aja. Entah apa namanya. Ayamnya saya goreng tepung, selanjutnya saya masukin ke tumisan bawang, jahe, cabe bulet, dikasih saos tiram. Eh enak dimakan sama nasi panas. Oh iya, biar banyakan dikit saya tambahin tempe. Pokoknya biar lamaan habisnya. Kayaknya ditambah tahu juga lumayan.
Sekian inspirasi 3 masakan versi ibu-ibu pemalas ya. Mudah-mudahan saya bisa mengakselerasi masakan yang prosesnya sedikit lebih advance dan bisa disharing di sini.
Babaaaaay.