saya awalnya gak kepikiran (selow) dengan segala macam tetek bengek mengenai acara resepsi ini. Akhirnya sampai suatu hari diingatkan ipul kalau hitungannya kira-kira cuma tinggal 2 bulan. Kaget juga sih.. Dan kadang kalau panik pikiran saya malah suka mensekip-sekip sesuatu.
Paling panik ketika bokap bilangin jumlah undangan dan apa saja yang musti saya hadapi pas hari H. Hari menikah, hari resepsi yang undangannya orang kampung dan hari yang undangannya orang kota (halah kota). Akibatnya saya bisa nge-blank gak mau mikirin apa-apa.
Sesudah musti ngejedot-jedotin kepala ke tembok (lebay) saya musti sadar juga, ini harus di hadapi. Dan saya mulailah konsisten bikin list dan mantengin list nya setiap saat.
pakai buku, musti pakai buku.
- tenda dan pelaminan
- setingan kamar penganten (orang padang musti ada ginian)
- Undangan (desain, tempat bikin dan list)
- Kebaya (desain dan tempat bikin)
- jas (desain dan tempat bikin)
- Urusan KUA
- Katering
- Souvenir
- Kontrakan
- Seragam buat keluarga
- Cincin (ini urusan mempelai pria sih tapi mesti ikut mikir)
- list acara
Mari kita liat, seberapa progress nya ini. Chemungudh!!