Kalau kamu pengen kuliah lagi, pengennya kuliah apa?
Ketika saya lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan, saya selalu berniat sekolah lagi. Waktu itu kuliah yang ingin saya lanjutkan pengennya gak jauh-jauh dari Teknik Sipil, lanjutan kuliah S1. Terutamanya mau ngambil keahlian Struktur yang menurut saya saya minati. Saya sih gak pinter-pinter amat di kuliah, lulus bersama kebanyakan teman-teman seangkatan lainnya. Tapi ya tetap saja saya menggemari ilmu pertukangan ini, walaupun ntar barangkali ada yang pengen punya rumah trus saya desainkan, mungkin bakal jadi deg-degan ya, hahaha.
Sayangnya saya bekerja di kantor yang gak ada hubungannya sama konstruksi, dan ditempatkan juga sama sekali gak ada dekat-dekatnya dengan ilmu tukang ini tapi malah dikasih kerja di unit kerja Perencanaan, yang gara-gara itu walhasil kemungkinannya akan kecil sekali kantor merestui saya kuliah di jurusan teknik sipil ini. Jadi kalau mau kuliah, BAYAL CENDILIK!
foto dipinjam di sini
Kemudian saya meminati psikolog, sok gaya-gayaan suka baca hal yang berkenaan dengan prilaku orang terus merasa minat juga dengan bidang itu. Padahal barangkali gak bakal kuat juga ngikutin kuliahnya ya, gak ngerti juga sih materi kuliahnya apa aja. Tapi tetap aja kuliah psikologi ini pernah jadi opsi kedua saya sesudah Teknik Sipil. Walaupun ini tetap gak bakal direstui kantor toh, jurusan itu buat apaaaa cobaaaak di kantor ngurusin hujan ini.
Yang paling memungkinkan untuk kuliah bisa dibiayai kantor itu adalah kuliah bidang Perencanaan, dan dari sekian banyak bidang perencanaan tentu saja saya minatnya ke Planologi atau tata ruang, yang lagi-lagi…itu gak ada hubungannya sama kerjaan kantor!! Tapi ya piye, saya suka ilmu tata ruang, itu lah ilmu perencanaan yang paling dekat sama jurusan teknik sipil.
Namun beberapa waktu belakangan ini saya ternyata dikasih kursus oleh kantor tentang ilmu-ilmu Perencanaan mulai dari dasar, yang maksudnya untuk mendukung kerjaan-kerjaan kantor (kerjaan apa? ngenet?). Meningkatkan human resources gitu ceritanya (uhuk). Di sini saya baru ngeh ternyata Ilmu perencanaan secara keseluruhan memang menarik. Tidak hanya sebatas perencanaan tata ruang saja tapi mulai dari teori dasarnya, langkah-langkah penyusunannya termasuk ilmu kebijakan publik untuk mendukungnya. Wah, malah minat deh kuliah di bidang “perencanaan apa saja”, perencanaan pembangunan, perencanaan ekonomi atau sosial, pokoknya apa aja deh, gak harus tata ruang. Malah kalau ada kesempatan ambil kebijakan publik juga mau.
Yah, namanya juga angan-angan. Dituliskan dulu lah, dicapainya kapan-kapan 😀