Kemarin dulu saya ngopi di sebuah warung di Bandung, nama warungnya Ngopi Doeloe. Sambil ngerjain paper yang harus dikumpulkan hari itu juga. Duduk-duduk di warung itu, saya jadi bernostalgia.
Ceritanya begini….
Pada suatu masa…saya pernah patah hati yang patah banget. Ahzeq! Dulu kalau sedang patah hati, saya pasti melampiaskan ke sesuatu. Kalau gak traveling, ya nonton atau shoping underwear #spesifik. Pokoknya selalu berujung menghabiskan uang. Ya bagaimana ya, duit ada, hidup sendiri dan niat menabung tak pernah ada XD Jadilah kerjanya jajan melulu.
Jadi alkisah tadi, saya patah hati di saat bersamaan dengan mau ulang tahun. Melodramatik masa remaja membuat perasaan remuk redamnya menjadi dua kali lipat. Saya pergi ke Bandung untuk melepaskan setres itu. Yang saya lakukan adalah ngopi di warung ini sampai subuh. Meratapi nasib sambil nonton bola. Waktu itu memang ada pertandingan besar, entah apa saya lupa. Yang pasti klub-klub besar lah. Dulu saya adalah jagoan begadang. Bisa saja tidak tidur dari pagi ke siang ke malam sampai siang besoknyanya lagi. Kecil lah urusan menahan mata. Begitu lah, saya meratapi nasib dan begadang sampai subuh.
Bandung dulu lebih nyaman dari sekarang. Kita bisa aja nongkrong di pinggir jalan atau di cafe sampai pagi tapi tetap merasa nyaman.
Waktu itu juga sempat membeli boneka beruang yang lumayan besar, ceritanya menghadiahi diri yang sedang ulang tahun. Waduh pokoknya kayak orang setres emang. Entah kenapa punya niat beli boneka, sebelumnya mana pernah kepikiran.
Setelah dua hari di Bandung akhirnya saya pulang ke Jakarta untuk melanjutkan hidup dan melajutkan patah hati.
Ketika saya lihat warung itu sekarang, saya selalu senyum-senyum sendiri mengingat waktu itu.
Demikian cerita kali ini… bye.