saya ngeblog ini macam angat2 cirik ayam atau no action talk only 😀 semangat nya cuma sampe ngeklik “entri baru”, habis itu buka twit , bukaa news.. ditinggal aja.
Malam ini bertekat untuk posting apa ajalah buat yang penting ada.

Kemaren saya ke Gramedia, beli buku 3. sok banget ya gayanya, padahal PR menyelesaikan bacaan masih banyak… toyor2 kepala sendiri

Sekarang saya mau cerita aja kalo hari ini nonton Legend of the Guardian.
Saran saya yang pertama dari nonton ini adalah, menontonlah dalam format 3D!!
Kenapa begitu saudara2??? karena tadi saya nonton dalam format biasa, dan ditengah film merasakan kalo seandainya nonton 3D akan merasakan efek yang lebih oke karena gambar nya sangat detail dan adegan-adegannya memungkinkan sekali untuk dinikmati secara lebih nyata.

Sejujurnya, awalnya tidak terlalu minat dengan film ini sewaktu melihat trailernya, tapi karena ada satu teman kantor yang ngajak karena dia udah kebelet banget pengen nonton film dan karena film yang lain udah pada kita tonton,maka jatuhlah pilihan pada film ini.

Film ini,mengingatkan saya dengan film Lord of the Ring, terutama dengan nama-nama karakternya kemudian setting tempatnya. juga topeng-topeng besi yang dipakai oleh para prajurit burung hantu ini, mengingatkan kita pada topeng para ksatria di Lord of the ring. Kemiripan misi Soren ini (si peran utama) untuk menyelamatkan dunia perburung hantuan #halah dari kelompok the pure juga mengingatkan kita dengan misi the hobbit tentunyaah.

Soren merupakan burung hantu kecil yang dalam tahap belajar terbang dan selalu bermimpi dan berhayal tentang cerita-cerita legenda yang selalu di kisahkan oleh ayahnya mengenai the Owl of Ga’Hoole. Namun akhirnya, setelah mengalami kecelakaan kecil yang menyebabkan dia dan kakaknya (kludd) mengalami peristiwa besar,maka dia benar-benar bertemu dengan dunia yang selama ini hanya ada dalam imajinasinya.

Untuk menghadapi kelompok the pure one yang berambisi menguasai dunia perburungan maka disinilah misi penyelamatan dimulai.. namun menghadapi tantangan terbesar yaitu saudaranya sendiri… walaupun sebenarnya saya agak kecewa dengan sebab musabab pertentangan dua bersaudara ini karena alasannya terlalu dangkal, but its oke lah..

Mengingat kisah ini diangkat dari 3 buah buku (belum pernah baca siih), maka tentulah saja film ini bakal ada sikuelnya. hal ini juga akan terlihat di akhir film nantinya.

Yang penting dari film kartun adalah dialog-dialog lucunya, dan tentu saja ada di film ini..jadi jangan khawatir jika merasa film ini bakalan serius bangget 😀

Secara keseluruhan film ini menarik untuk ditonton dan saya memberikan nilai 7/10. mungkin bisa bertambah kalau saya menonton yang format 3D. Ada yang mau traktir mungkin buat saya? 😀

Oiya, habis nonton saya nyasar di tanah abang…

NB : akhir-akhir ini negara kita sering rusuh ya.. sedih sekali