• Betapa berisiknya para suporter indonesia, Dengan terompet atau pluit apalah itu. Saya rasa sangat membuat konsetrasi buyar. Padahal masih ingat sekali di twitter ketika Piala Dunia dulu, betapa gak henti-hentinya kita mengkritik Vuvuzela-nya Afsel ketika membela tim negara mereka. Sekarang toh kita yang melakukannya. eetapi kenapa gak sekalian bawa Sasando Rote yah, biar bisa sedikit memperkenalkan ke dunia luar seperti vuvuzela yg jadi terkenal itu (ribeet kali ciiit)
  • Suara kurang simpatik ketika National anthem negara lawan sedang dinyanyikan. C’mon, menghargai lagu kebangsaan orang lain itu kan bukan berarti kita menghianati bangsa sendiri kan. Gak usah pake teriakan “huuu” ketika selesai dinyanyikan atau berisik ketika lagu itu dikumandangkan. Mungkin bisa kita liat di kompetisi-kompetisi luar betapa sesudah national Anthem negara manapun dinyanyikan, selalu diakhiri dengan tepukan simpatik dari semua penonton, tak peduli lawan ataupun kawan.
  • Yang bikin ketawa saya adalah ketika ada sedikit delay antara menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan musiknya saat dinyanyikan, ini sih bisa agak dimaklumi, kadang-kadang dalam suasana riuh, musik akan menjadi kurang terdengar dan kita terbawa efek domino jika disekeliling kita mengalami hal yang sama. Tapi yg juga bikin agak tersenyum adalah ketika dibagian “chorus” atau apa namanya itu (sory,gak ngerti musik), kan harusnya dibagian akhir dinyanyikan dua kali, eh koq baru sekali udah pada berenti. hayyyoo pada gak hapal yaah 😀
  • Dan tentu saja, saya gak suka komentator tipiii!!! huh!!!
  • Detik ini adalah di menit ke 25, dan peluang yang sangat bagus udah 3 kali terjadi. saya yakin pasttii gawang lawan akan kebobolan juga… aduuuh tambah cinta nih sama timnas. yg menang yaaa kecup pemain satu2