Jadi waktu itu saya ingin pergi ke Jogja, ceritanya jalan-jalan piyambakan galau sendirian. Saya menumpang Bus angkutan umum waktu itu karena kebetulan saya beli tiketnya teman yang tidak jadi berangkat.  Akhirnya dengan modal nekat karena gak biasa naik bus tapi biasanya naik kereta, sayapun berangkat dari pool bus-nya dengan hati riang gembira.
Dapat di seat yang dua sebelahan dengan seorang bapak-bapak, yang alhamdulillah sering tidur daripada terbangun, mungkin karena kecapekan. Jadinya saya bisa menikmati pemandangan sendiri. Yah walaupun sekali-sekali dia bangun dan mengajak saya ngobrol, biasalah tentang keluarga, anaknya yang katanya lagi sekolah di pesantren di daerah Jawa Timur.

Menyenangkan sekali perjalanannya. Berapa kali saya mampir waktu itu buat makan? saya lupa. Tapi, jeng jeng jeng…saya tau dengan sudut mata ada seseorang yang melihat saya terus dari awal perjalanan. Dia duduk bangku seberang saya di arah jam 8. Dia juga memperhatikan saya sendiri ketika berhenti makan dan memilih duduk di meja sendirian. Karna saya tipikal gak mau diganggu, ya cuek aja.

Ketika hampir sampai Jogja saya ketiduran, saya kaget ternyata bapak-bapak yang sepanjang perjalanan tertidur itu ternyata tidak ada lagi di sebelah saya. Adanya orang yang daritadi melihat-lihat itu. Dia memanggil-manggil untuk membangunkan, katanya udah mau sampai Jogja. Karena saya dibangunkan sayapun mengucap terimakasih. Dan akhirnya dia mengajak ngobrol, menyebutkan namanya, asalnya darimana daaaan lain-lain, trus dia juga bertanya saya ke Jogja ngapain, nginap dimana daaan lain-lain juga. Saya tentu menanggapi dengan baik, lhawong saya emang dasar orangnya ramah (pret). Sampai ujung-ujungnya dia berkata “Kamu pakai handphone android ya, saya ini baru pakai. Bisa dong kapan-kapan saya tanya-tanya gitu”, trus sayapun menjawab “iya, boleh-boleh aja”.

Dia meminta nomor telpon, dikasih dong. Nongollah namanya di wasap. Dan akhirnya obrolanpun terhenti karena saya mau ke Malioboro dan dia ke rumah temannya katanya. Hidup ceria dengan cerita perjalanan di Jogja sebagaimana yang saya tulis di sini –> http://www.aliendibumi.com/2012/07/ke-jogjakarta.html (promosi postingan). Yah walaupun sekali-dua kali dia mengirim chatingan tapi kegembiraan jogja terus berjalan.

Sampai akhirnya saya balik ke Jakarta, kembali dengan rutinitas. Tiba-tiba whatsapp nya datang lagi dengan menagih janji untuk bisa ditanya-tanyain soal android. Oke tuips, ternyata ini belum kelar. Namun kemudian saya setujui dan bertanya dimanakah dia ingin bertemu.
Dia menjawab “saya tinggal di Cikini, ke Kost saya saja ya, habis itu kalau mau kemana boleh”
HOKYAAA!
Akhirnya saya jawab “Aduh, Hari ini gak bisa. Saya lagi disuruh ke rumah saudara, Maaf ya…”, sesudah itu mari abaikan semua telponnya dan delete contactnya.

Dan Cerita Selesai.

gambar dipinjam di sini